Kamis, 22 April 2010
Sarana II
Pendirian sekolah mempertimbangkan anggaran sarana dan prasarananya
- Tanah (membuat gedung)
- Gedung (menyewa, membuat atau membeli)
- Peralatana
Apabila pendirian sekolah membuat gedung baru atau membeli gedung dan juga peralatan yang digunakan disekolah maka harus memperhitungkan nilai penyusutannya.
1. Penyusutan Gedung
Penyusutan/depresiasi gedung (nilai bukan fisik). penghitungan menggunakan metode garis lurus (straight line), setiap tahun nilai atau besarnya penyusutan tetap (hanya untuk gedung) dihitung setelah gedung siap pakai.
Rumus : Biaya penyusutan pertahun = Harga perolehan - nilai residu/umur ekonomis (40 tahun)
*nilai residu : paling tinggi 10% dari harga perolehan
Contoh :
Sebuah gedung seharga Rp 2.000.000.000,00 ® umur ekonomis 40 tahun, hitunglah biaya penyusutan gedung tersebut?
rumus :
Biaya penyusutan pertahun = Harga perolehan - nilai residu/umur ekonomis (40 tahun)
= Rp 2.000.000.000,00 - Rp 200.000.000,00/40 tahun
= Rp 45.000.000,00
*nilai residu = 10% dari Rp 2.000.000.000,00
Harga buku gedung (book value) = harga perolehan - akumulasi penyusutan
2. Penyusutan Peralatan
Mengetahui sum digit year (umur ekonomis)
Untuk peralatan dihitung untuk peralatan yang masa pakainya lebih dari 5 tahun (computer, meja, kursi dan lain-lain). Nilai perolehan relative besar/tinggi. nilai perolehan tersebut adalah untuk :
· harga barang/alat
· pajak
· biaya transport
· biaya lain-lain
misal : Komputer, umur ekonomis 3 tahun ® 1 + 2 + 3 = 6
harga perolehan barang = Rp 100.000.000,00
nilai residu = Rp 10.000.000,00
nilai penyusutantahun 2010 = 3/6 x (harga perolehan-nilai residu)
= 3/6 x Rp 90.000.000,00
= Rp 45.000.000,00